Konflik bukan merupakan suatu hal yang asing didalam hidup manusia. Sejarah mencatat bahwasanya konflik merupakan bagian dari kehidupan manusia, sepanjang seseorang masih hidup hampir mustahil untuk menghilangkan konflik dimuka bumi ini baik itu konflik antar individu maupun antar kelompok.
Konflik dan Politik.. bagaikan dua sisi mata uang yang selalu bersama dan mempunyai hubungan sebab akibat. Pengambilan keputusan yang kurang tepat ataupun akan merugikan pihak tertentu dalam sebuah badan politik ini lah yang dapat menyebabkan terjadinya suatu konflik. Pengambilan keputusan itu sendiri dapat kita sebut sebagai integrasi, yaitu proses mempersatukan masyarakat, yang cendrung membuat masyarakat menjadi lebih baik atau harmonis. Jadi, titik temu antar konflik dan politik ada pada integrasi karena integrasi itu sendiri hubungannya sangat erat dengan konflik. Hubungan ini disebabkan karena dalam proses integrasi terdapat sebuah proses disoraganisasi dan disintegrasi.
Dalam proses disorganisasi terjadi perbedaan faham tentang tujuan kelompok sosialnya, tentang norma-norma sosial yang hendak diubah, serta tentang tindakan didalam masyarakat. Apabila tidak terdapat tindakan dalam menghadapi perbedaan ini, maka dengan sendirinya langkah pertama menuju disintegrasi terjadi. Jadi, disorganisasi terjadi apabila perbedaan atau jarak antara tujuan sosial dan pelaksanaan terlalu besar.
Suatu kelompok sosial selalu dipengaruhi oleh beberpa faktor, maka pertentangan atau konflik akan berkisar pada penyesuaian diri ataupun penolakan dari faktor-faktor sosial tersebut. Adapun faktor-faktor sosial yang menuju integrasi tersebut ialah tujuan dari kelompok, sistem sosialnya, tindakan sosialnya.
Pertentangan yang terjadi dalam kelompok maupun diluar kelompok memiliki hubungan yang saling pengaruh mempengaruhi. Untuk itu, Makin tinggi konflik dalam kelompok, makin kecil darejat integarasi kelompok. Sedangkan makin besar permusuhan terhadap kelompok luar, makin besar integrasi.
Namun konflik tetap harus kita hindari, kalaupun sudah terjadi konflik tersebut harus dapat kita selesaikan. Berikut adalah alternatif penyelesaian konflik secara teoritis :
(1) pencegahan konflik; pola ini bertujuan untuk mencegah timbulnya kekerasan dalam konflik politik ini,
(2) penyelesaian konflik; bertujuan untuk mengakhiri kekerasan melalui persetujuan perdamaian melalui mufakat dalam politik,
(3) pengelolaan konflik; bertujuan membatasi atau menghindari kekerasan melalui atau mendorong perubahan pihak-pihak yang terlibat agar berperilaku positif;
(4) resolusi konflik; bertujuan menangani sebab-sebab konflik, dan berusaha membangun hubungan baru yang relatif dapat bertahan lama di antara kelompok-kelompok politik yang bermusuhan,
(5) transformasi konflik; yakni mengatasi sumber-sumber konflik sosial dan politik yang lebih luas, dengan mengalihkan kekuatan negatif dari sumber perbedaan kepada kekuatan positif.
Gunadarma University
Friday, January 7, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment