Estimasi merupakan sebuah proses
pengulangan. Pemanggilan ulang estimasi yang
pertama dilakukan selama fase
definisi, yaitu ketika Anda menulis rencana proyek awal. Hal ini
perlu dilakukan, karena Anda
membutuhkan sebuah estimasi untuk proposal. Tetapi berdasarkan
statistik dari DEC, NASA, TRW,
dan lembaga yang lainnya, menunjukkan bahwa keakuratan
estimasi yang dilakukan memiliki
point sebesar 50%-100%. Setelah fase analisis direncanakan
ulang. Anda harus memeriksa
estimasi dan merubah dari rencana proyek awal menjadi rencana
proyek akhir. Pada tahap ini
keakuratan estimasi Anda menjadi berkurang, yaitu sekitar 25%-
50%. Setelah dikerjakan sampai
pada tingkat menengah, Anda periksa kembali estimasi tersebut.
Dengan menggunakan pengetahuan
yang didapat seiring dengan waktu, keakuratan estimasi
tersebut hanya mencapai 10%.
Meskipun tidak bisa dikatakan sebagai aktivitas eksplisit dalam
fase yang lain, rencana untuk
memperbaiki estimasi setiap waktu, memerlukan pengetahuan yang
baru.
Contoh dari ‘estimasi’:
Estimasi Harga Dua Proporsi (P1-P2)
Jika P1 dan P2 tidak terlalu kecil dan tidak selalu besar, maka harga
distribusi sampling harga statistik akan
didistribusikan mendekati distribusi normal dengan harga
mean = ( p1 – p2) dan standard deviasi adalah :
Interval Konfidensi untuk Dua Proporsi ( P1 – P2) adalah sbb :
Dimana : jika tidak diketahui a1 atau a2 dapat diganti
dengan P1
atau P2
0 comments:
Post a Comment